BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kemajuan
teknologi yang dicapai oleh manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
membuat ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang semakin pesat. Pola hidup
manusia dengan kemajuan ilmu dan teknologi mempunyai hubungan yang sangat erat.
Pendidikan merupakan wadah yang paling menonjol dalam rangka kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut maka harus
diadakan perubahan dalam sistem pendidikan terutama dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan
suatu proses
komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber melalui saluran atau
media tertentu ke penerima pesan (Sadiman, Rahardjo, Haryono, & Rahardjito, 2005). Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran
ataupun didikan yang terdapat dalam kurikulum. Dalam proses penyampaian pesan tidak
cukup hanya menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa verbal, karena
penyampaian pesan seperti ini tidak cepat diserap oleh siswa dan tidak membawa
siswa untuk melihat atau mengetahui objek atau benda sebenarnya.
Untuk mengatasi hal tersebut agar proses penyampaian pesan cepat diserap
dan ditangkap maknanya oleh siswa dibutuhkan alat-alat bantu lainnya yang dapat
memudahkan siswa dalam proses pembelajaran. Alat-alat inilah disebut media
pembelajaran. Media pembelajaran sangatlah beragam jenisnya, namun tidak semua
alat peraga dikatakan sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran
diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu media audio, media visual, dan media
audio visual. Guru sebagai pengajar harus mampu mengembangkan dan menggunakan
media yang ada untuk membantu kelancaran proses pembelajaran.
Media audio atau
auditif adalah media pembelajaran yang
hanya mengandalkan suara saja, sehingga untuk menikmatinya diperlukan indera
pendengaran. Contoh media ini adalah radio. Radio merupakan salah satu media pendidikan yang berguna bagi
semua bentuk yang berhubungan dengan pendidikan, karena dapat memperkaya
pengalaman pendidikan dan juga ide-ide yang kreatif. Dengan demikian, alat ini
memiliki potensi dan kekuatan yang berpengaruh dalam pendidikan. Pada dasarnya
media radio merupakan media audio yang dapat dengan dinamis mengikuti
perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan radio
merupakan alat yang biasa dipakai salah
satunya dalam mata pelajaran bahasa indonesia, khususnya dalam pembelajaran
menyimak.
Seperti yang kita ketahui seorang guru tidak akan kuat berbicara terlalu
lama untuk memberikan informasi/penjelasan kepada siswa. Jika seorang guru
terlalu lama berbicara maka volume suaranya lama-kelamaan akan mengecil sehingga
informasi yang diterima siswa menjadi kurang jelas. Disamping itu, kita sering
melihat anak-anak dalam menyampaikan informasi terkadang sering salah atau
kurang, hal ini di karenakan kemampuan menyimaknya kurang. Maka dari itu
latihan menyimak perlu dilakukan, salah satunya dengan menggunakan media radio.
Oleh karena itu pada makalah ini akan dijelaskan secara mendalam mengenai media
radio dan cara penggunaannya dalam pembelajaran menyimak.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut.
1.
Bagimanakah Sejarah Radio?
2.
Apakah pengertian dan jenis-jenis
media radio?
3.
Apakah kegunaan
media radio dalam pembelajaran ?
4.
Apakah kelebihan
dan kelemahan media radio?
5.
Bagaimanakah
karakteristik media radio?
6.
Apakah pengertian menyimak?
7.
Bagaimanakah cara penggunaaan media
radio dalam pembelajaran menyimak?
8.
Apa sajakah masalah-masalah yang
ditimbulkan dari penggunaan media radio beserta pemecahannya?
1.3
Tujuan
Penulisan
Penulisan
ini mempunyai tujuan sebagai berikut.
1.
Untuk mengetahui Sejarah Radio .
2.
Untuk mengetahui pengertian dan
jenis-jenis media radio.
3.
Untuk mengetahui kegunaan media radio dalam pembelajaran.
4.
Untuk mengetahui kelebihan dan
kelemahan media radio.
5.
Untuk mengetahui karakteristik media
radio.
6.
Untuk mengetahui pengertian
menyimak.
7.
Untuk mengetahui cara penggunaaan
media radio dalam pembelajaran menyimak.
8.
Untuk mengetahui masalah-masalah
yang ditimbulkan dari penggunaan media radio beserta pemecahannya.
1.4
Manfaat
Penulisan
a.
Bagi Universitas
Dengan adanya makalah ini dapat menambah
koleksi makalah yang ada diperpustakaan untuk dijadikan bahan bacaan atau
reverensi di dalam mempelajari tentang media pembelajaran.
b.
Bagi Mahasiswa
Makalah ini dapat
dijadikan reverensi di dalam membuat tugas khususnya dalam hal media
pembelajaran khususnya media radio.
c.
Bagi Penulis
Dengan
dibuatnya makalah ini penulis mendapat tambahan wawasan mengenai media radio.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah
Radio
|
Dasar teori dari perambatan gelombang
elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada tahun 1873 oleh James Clerk
Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik
berdasarkan hasil kerja yang dikerjakan antara
1961 dan 1965.
Untuk
pertama kalinya Hendrich Rudolf Hertz membuktikan teori Maxwell yaitu antara
1886 dan 1888 melalui eksperimen. Dia
berhasil membuktikan bahwa radiasi gelombang radio memiliki sifat-sifat
gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian ) dan menemukan bahwa persamaan
Elektromagnetik dapat diformulasikan/dirumuskan
ke dalam turunan partial yang disebut persamaan gelombang.
Dunia inovasi
radio mencatat nama Guglielmo Marconi, sebagai penemu radio. Dia lahir di
Bologna, Italia, 25 April 1874. Ayahnya, Giuseppe Marconi asli petani Italia
dan ibunya, Annie Jameson adalah anak pemilik Puri Daphne di Irlandia, yang
saat itu masuk sebagai wilayah Inggris. Ia bersekolah di Bologna, Florence, dan
Leghorn. Sejak kecil ia sudah tertarik dengan kerja Maxwell, Hertz, Righi,
sampai Lodge. Dalam usia 21 tahun, 1895, ia membuat laboratorium di rumah
ayahnya, di Pontecchio. Ia mengadakan penelitian soal gelombang radio, yang
saat itu disebut sebagai "Gelombang Hertzian". Gelombang ini
digunakan untuk mengirim sinyal telegraf. Saat itu telegraf hanya bisa lewat
kabel. Ia sudah berhasil mengirim sinyal telegraf untuk jarak sejauh sekitar 2
kilometer. Temuan radio yang praktis sudah di ambang pintu. Dalam dua tahun,
1899, ia sudah membangun radio antara Prancis dengan Inggris, disusul kemudian
antara Amerika dengan Inggris.
Kemudian pada
tahun 1912 Edwin Howard Amstrong tercatat sebagai penemu Radio FM. Ia lahir
pada tanggal 18 Desember 1890 di kota New York. Ayahnya penerbit buku dan
ibunya seorang guru. Pada usia 14 tahun, Amstrong membaca buku telegraf
karangan Marconi. Dia sangat kagum dengan Marconi, hanya saja ia ingin
menyempurnakan radio ciptaan Marconi. Maka Amstrong pun berniat membuat radio
yang bersuara jernih sambil membuat sendiri stasiun radio di rumahnya. Untuk
itu, Amstrong masuk Fakultas Teknik Listrik di Universitas Columbia. Ia lulus
dan menjadi guru besar dan insinyur listrik.
2.2
Pengertian
dan jenis-jenis media radio
Berbeda
dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan
yang disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke
dalam kata-kata/ bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media
audio, salah satunya dalah radio.
Radio adalah media auditif yang hanya bisa dinikmati dengan alat
pendengaran. Radio menjadi media penyampai gagasan, ide dan pesan melalui
gelombang elektromagnetik, berupa sinyal-sinyal audio. Radio adalah sistem
komunikasi yang menggunakan udara atau ruang antariksa sebagai bahan antara
(medium) yang bentuk umum sistemya
adalah sebuah pemancar yang memancarkan dayanya melalui antena kearah tujuan dalam
bentuk gelombang elektromagnetis.
Penggunaan radio
sebagai media pendidikan cukup efektif karena radio memiliki jangkauan yang
luas. Penduduk yang buta huruf dapat mendengarkan dan mengerti secara efektif
informasi-informasi dengan bahasa lisan, yaitu melalui radio. Adapun jenis-jenis media radio anatara lain:
Berdasarkan frekuensi radio diklasifikasikan menjadi:
1.
Frekuensi
Modulasi (FM) bergerak pada frekuensi
87 MHz sampai 108 MHz.
2.
Amplitudo
Modulasi (AM) atau Medium Wave (MW) berada pada jalur 540 sampai 1600 KHz.
3.
Short
Wave (SW) mempunyai ruang frekuensi yang sangat lebar yaitu dari 1600 KHz
sampai 30.000 KHz.
Berdasarkan penyelenggara radio diklasifikasikan menjadi:
1.
Radio
milik Negara
2.
Radio publik
3.
Radio swasta/komersial
4.
Radio komunitas (kampus/LSM)
5.
Radio asing
Berdasarkan program media radio diklasifikasikan menjadi:
1.
Radio
Hiburan/Musik
2.
Radio
Informasi/News
3.
Radio
Campuran
4.
Radio
Propaganda
5.
Radio
Religius
2.3
Kegunaan
media radio dalam pembelajaran.
Radio
menjadi media pendidikan yang berguna bagi semua bentuk pendidikan, karena
memperkaya pengalaman pendidikan dan ide-ide yang kreatif. Dengan demikian, alat
ini memiliki potensi dan kekuatan yang berpengaruh dalam pendidikan. Masalah
penggunaannya tergantung bagaimana filsafat pendidikan yang dianut, dan kesadaran
atas potensi yang dimaksud tadi. Nilai Radio bagi Pendidikan diantaranya :
1.
Memberikan berita yang
ter up-to-date.
2.
Menarik Minat.
3.
Beritanya Autentik
4.
Berdasar pada kenyataan
5.
Mempunyai tinjauan yang
luas.
6.
Memberikan gambaran
yang jelas.
7.
Mendorong kreatifitas.
8.
Integrasi dan
diskriminasi maksudnya radio berpengaruh terhadap pembentukan pribadi
seseorang,
9.
Menimbulkan sosial
adjustment dan ini penting bagi pembentukan seorang warga Negara yang baik,
10.
Mendidik siswa untuk
dapat mendeskriminasikan persoalan-persoalan dalam masyarakat.
11.
Radio mendorong manusia
berfikir rasional dan komparatif.
Secara
umum media Radio mempunyai kegunaan:
1.
Memperjelas pesan yang
diterima.
2.
Mengatasi keterbatasan
ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3.
Menimbulkan gairah belajar,
interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.
dengan sumber belajar.
4.
Memungkinkan anak
belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
auditori & kinestetiknya.
auditori & kinestetiknya.
5.
Memberi rangsangan yang
sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama.
menimbulkan persepsi yang sama.
Selain itu,
kontribusi media radio dalam pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985:
1.
Penyampaian pesan
pembelajaran dapat lebih terstandar.
2.
Pembelajaran dapat
lebih menarik.
3.
Pembelajaran menjadi
lebih interaktif dengan menerapkan teori
belajar.
belajar.
4.
Waktu pelaksanaan pembelajaran
dapat diperpendek.
5.
Kualitas pembelajaran
dapat ditingkatkan.
6.
Proses pembelajaran
dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun
diperlukan.
diperlukan.
7.
Sikap positif siswa
terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan.
pembelajaran dapat ditingkatkan.
8.
Peran guru berubah
kearah yang positif.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa lembaga penyiaran (radio) merupakan media informasi dan
komunikasi yang mempunyai peran penting dalam penyebaran informasi yang
seimbang dan setimpal di masyarakat, memiliki kebebasan dan tanggung jawab
dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan,
kontrol serta perekat sosial.
2.4
Kelebihan
dan kelemahan media radio.
Sebagai
suatu media , radio memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan media
lain, yaitu:
1.
Harganya relatif murah dan variasi
programnya lebih banyak daripada TV;
2.
Sifatnya mudah dipindahkan (mobile).
Radio dapat dipindah-pindahkan dari satu ruang ke ruang lain dengan mudah;
3.
Jika digunakan bersama-sama dengan
alat perekam radio bisa mengatasi problem jadwal karena program dapat direkam
dan diputar lagi sesuka kita;
4.
Radio dapat mengembangkan daya
imajinasi anak;
5.
Dapat merangsang partisipasi aktif
pendengar. Sambil mendengarkan, siswa boleh menggambar, menulis, melihat peta,
menyanyi ataupun menari;
6.
Radio dapat memusatkan perhatian
siswa pada kata-kata yang digunakan, pada bunyi dan artinya. (terutama ini amat
berguna bagi program sastra atau puisi);
7.
Siaran lewat suara terbukti amat tepat/cocok
untuk mengajarkan musik dan bahasa;
8.
Radio dapat mengerjakan hal-hal
tertentu secara lebih baik bila dibandingkan dengan jika dikerjakan oleh guru,
antara lain:
a.
radio dapat menampilkan ke dalam
kelas guru-guru yang ahli dalam bidang studi tertentu, sehingga dapat mengatasi
masalah kekurangan guru yang layak untuk mengajar;
b.
pelajaran lewat radio bisa lebih
bermutu baik dari segi ilmiah maupun metodis. Ini mengingat guru-guru kita
jarang yang mempunyai waktu dan sumber-sumber untuk mengadakan penelitian dan
menambah ilmu, sehingga bisa dibayangkan bagaimana mutu pelajarannya.
c.
radio dapat menyajikan
laporan-laporan seketika (on the spot). Pelayanan radio yang sudah maju
mempunyai banyak sumber di perpustakaan arsipnya yang siap dipakai; dan
d.
siaran-siaran yang aktual dapat
memberikan suasana kesegaran (immediciacy) pada sebagian besar topik.
9.
Radio dapat mengerjakan hal-hal
tertentu yang tidak dapat dikerjakan oleh guru. Radio dapat menyajikan
pengalaman-pengalaman dunia luar ke kelas. Kisah petualangan seorang pengembara
bisa dituturkan ke kelas-kelas secara langsung lewat radio;
10.
Radio dapat mengatasi batasan ruang
dan waktu;
11.
Jangkauannya luas.
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, sebagai media
pendidikan radio mempunyai kelemahan-kelemahan pula, antara lain:
1.
Sukar memberikan
balikan secara langsung karena sifat
komunikasinya hanya satu arah (on way communication);
2.
Biasanya siaran disentralisasikan
sehingga guru tak dapat mengontrolnya, dan
3.
Penjadwalan pelajaran dan siaran
sering menimbulkan masalah. Integrasi siaran radio ke dalam kegiatan belajar
mengajar di kelas sering kali menyulitkan.
4.
Tidak dapat diulang
dengar.
5.
Kesan pengalaman yang
diperoleh pendengar kurang lengkap karena hanya melibatkan indera pendengaran.
6.
Menuntut pemusatan
perhatian
2.5
Karakteristik
media radio.
Radio
memiliki karakteristik yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, karena
memberikan banyak kontribusi yang besar bagi perkembangan komunikasi massa. Karakteristik
radio memberikan manfaat yang unik,baik ditinjau dari sisi kelebihan maupun
kekurangannya. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan radio, penyiar dapat
merencanakan konsep implementasi untuk menghasilkan produksi siaran yang lebih
efektif dan efisien. Dalam bukunya Fark Book-KBP,Pedroche,Toledo & Montila
mengucapkan bahwa karakteristik radio memberikan manfaat yang unik,diantaranya:
1.
Menarik majinasi.
2.
Cepat, radio merupakan
alat informasi yang efisien dan tanpa banding.
3.
Mudah dibawa
4.
Tidak memerlukan kemampuan
membaca/menulis.
5.
Tidak memerlukan
konsentrasi yang penuh dari pendengarnya
6.
Cukup murah
7.
Mudah digunakan dan
pengoperasiannya.
Seperti media
yang lainnya radio juga memiliki keterbatasan yakni bahwa radio hanya sebuah media
buta. Sekalipun radio disebut media buta karena hanya berupa suara, namun suara
merupakan sebuah instrumen yang penting yang perlu dikaji lebih mendalam.
2.6
Pengertian
menyimak.
Menyimak
sasarannya adalah bunyi bahasa, dilakukan dengan sengaja atau terencana, serta
diusahakan dapat dipahami dan dinikmati. Dengan demikian, menyimak dapat
diartikan sebagai kegiatan mendengarkan bunyi bahasa dengan terencana agar
dapat dipahami dan dinikmati.
Alkhaidah,
(dalam buku Arini, Ni Wayan,dkk,2008) menyebutkan kegiatan menyimak diawali
dengan mendengarkan dan pada akhirnya memahami apa yang disimaknya. Secara umum
keterampilan menyimak berperan untuk memahami cara penggunaan bahasa, menanggapi
pembicaraan orang lain dan meningkatkan keterampilan berbicara, membaca dan
menulis. Untuk memahami isi simakan diperlukan proses sebagai berikut.
1.
Mendengarkan
2.
Mengidentifikasi
3.
Menginterprestasi atau menafsirkan
4.
Memahami
5.
Menilai
6.
Menanggapi atau mereaksi
2.7
Penggunaaan
media radio dalam pembelajaran menyimak.
Sebelum
membahas langkah-langkah pembelajaran menyimak, kiranya perlu dibicarakan
tentang sarana dan materi pembelajaran menyimak. Salah satu materi yang dapat
dikembangkan sebagai sarana pembelajaran menyimak adalah radio. Latihan
menyimak harus dilaksanakan dan dicermati dalam tiga tahapan, yaitu:
1.
Sebelum proses belajar menyimak
dimulai.
a.
Guru harus menyiapkan media yang
akan digunkan dalaam kegiatan menyimak berupa media radio. Guru menyetel siaran
radio terlebih dahulu sesuai dengan materi yang akan diberikan;
b.
Guru harus menunggu dan berusaha
menenangkan dan menertibkan kelas;
c.
Menjauhkan situasi kelas dari suara-suara
atau benda-benda yang dapat mengganggu perhatian siswa;
d.
Siswa dianjurkan memperhatikan dan
mendengarkan secara langsung suara atau rekaman yang diperdengarkan;
e.
Guru harus menanamkan pengertian dan
keyakinan bahwa menyimak itu memiliki nilai yang sangat besar dalam kehidupan
sehari-hari untuk memahami berbagai informasi;
f.
Sebelum menyimak guru harus
memberitahukan beberapaa ketentuan yang harus ditaati siswa, seperti rekaman
atau pembicaraan tidak akan diulang, kapan mendengarkan, kapan mencatat, dan kapan
menjawab pertanyaan;
g.
Sebelum memulai latihan menyimak,
guru dapat menjelaskan beberapa kata kunci dan bukan menjelaskan setiap
kata-kata sukar.
2.
Saat berlangsung latihan menyimak
a.
Penyimak (siswa) harus memperhatikan
dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh berita/informasi yang telah
diperdengarkan;
b.
Siswa dilatih untuk berkonsentrasi
dan guru mengawasi siswa dengan mengarahkan atau mengubah volume radio ataupun
mengubah teknik penyajian;
c.
Ketermpilan menyimak harus
dilatihkan secara terus menerus, terlatih dan terarah sehingga semakin
meningkat frekuensi dan kualitasnya.
d.
Saat berlangsunnya menyimak guru
harus dapat mengendalikan emosinya, sehingga siswa tidak merasa ragu-ragu,
panik, khawatir, dan takut.
3.
Saat proses menyimak berakhir
a.
Guru mengecek kemampuan siswa dengan
menanyakan kesimpulan maupun menanyakan kembali apa yang telah disimaknya;
b.
Untuk lebih meyakinkan hasilnya guru
dapat mengajukan pertanyaan secara berselang-seling antara pertanyaan yang
mudah dengan pertanyaan yang sukar;
c.
Dalam meniliai hasil simakan guru
jangan terfokus pada keutuhan dan kepaduan hasil simakan.
2.8
Masalah-masalah
yang ditimbulkan dari penggunaan media radio beserta pemecahannya.
Seperti
yang sudah dipaparkan diatas radio memilki beberapa kelemahan anatara lain:
radio sukar memberikan balikan secara langsung
karena sifat komunikasinya hanya satu arah (on way communication)
dan tidak dapat diulang dengar, biasanya
siaran disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya, dan penjadwalan
pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah.
Selain itu, pada saat mendengar radio untuk mengetahui informasi terkini dan berbagai
hiburan, dalam aktivitas tersebut tidak
disadari dampak untuk kesehatan khususya pada indera pendengaran yang akan
terganggu apabila didengar dengan volume yang tinggi. Di samping itu, di radio, penyiaran banyak menggunakan bahasa
yang tidak baku ini akan semakin mempengaruhi bahasa yang akan di gunakan
anak-anak maupun remaja pada khususnya dalam kehidupan sehari-hari seperti di sekolah (dalam
pembuatan karya ilmiah atau laporan) dan di masyarakat.
Untuk
mengatasi masalah tersebut, disarankan bagi pendengar radio
agar tidak menyetel radio dengan volume yang terlalu tinggi selain dapat
menggangu pendengaran pendengar, juga dapat mengganggu masyarakat yang ada disekitar karena dapat menimbulkan
kebisingan. Selain itu dalam pembejaran menyimak sebaiknya guru
mencarikan siaran radio yang menggunakan bahasa baku agar siswa terbiasa untuk
mendengar bahasa baku dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Semakin
sadarnya orang ataupun masyarakat akan pentingnya media yang membantu
pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah
sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Selain itu, dengan
semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta
diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan
dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi
secara luas pula.
Bahwa
lembaga penyiaran (radio) merupakan media informasi dan komunikasi yang
mempunyai peran penting dalam penyebaran informasi yang seimbang dan setimpal
di masyarakat, memiliki kebebasan dan tanggung jawab dalam menjalankan
fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, kontrol serta perekat sosial.
Radio merupakan media auditif yang hanya bisa dinikmati dengan alat pendengaran. Radio menjadi media media penyampaian
gagasan ide-ide dan pesan melalui gelombang elektromagnetik. Dasar teori dari
perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada tahun 1873
oleh James Clerk Maxwell. Untuk
pertama kalinya Hendrich Rudolf Hertz membuktikan teori Maxwell yaitu antara
1886 dan 1888 melalui eksperimen. Dia
berhasil membuktikan bahwa radiasi gelombang radio memiliki sifat-sifat
gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian ). Kemudian Dunia
inovasi radio mencatat nama Guglielmo Marconi, sebagai penemu radio dan pada
tahun 1912 Edwin Howard Amstrong tercatat sebagai penemu Radio FM.
Jenis-jenis radio dibedakan menjadi tiga yaitu berdasarkan frekuensi, penyelenggara dan berdasarkan program. Selain jenis, adapun kegunaan radio yaitu sebagai media informasi dan komunikasi yang
mempunyai peran penting dalam penyebaran informasi yang seimbang dan setimpal
di masyarakat. selain itu radio juga berguna sebagai media yang mampu menyiarkan informasi
yang amat memuaskan walau hanya dilengkapi dengan unsur audio saja. Media radio
juga memiliki kelebihan, kelemahan dan karateristik yang berbeda dengan media
pendidikan lainnya.
2.1
Saran
1.
Bagi Mahasiswa : hendaknya bagi
mahasiswa PGSD pada khususnya agar lebih memahami tentang bagaimana car
menggunakan media pembelajaran yang tepat dan mampu menarik minat siswa untuk
belajar. Dan untuk mahasiswa yang melaksanakan PPL–Real di dalam mengajarkan
mata pelajaran khususnya bahasa indonesia dalam pembelajaran menyimak sebaiknya
mengunakan media, agar materi yang diajarkan lebih mudah untuk dipahami oleh
siswa.
2.
Bagi guru : hendaknya dalam
mengajarkan mata pelajaran bahasa dalam memberikan pembelajaran menyimak guru
harus menggunakan suatu media khusunya media radio agar informasi yang
diberikan dapat ditangkap dan diserap oleh siswa dengan baik. Karena seperti
yang kita ketahui guru tidak akan kuat untuk menjelaskan/berbicara terlalu
lama, jika hal itu dipaksakan maka suaranya lama-kelamaan menjadi tidak jelas,
oleh karena itu sebaiknya dalam mengajar guru lebih memanfaatkan media yang ada
agar pembelajran lebih inovatif dan komunikatif.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarwan, Danim. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A.,&
Rahardjito. 2005. Media Pendidikan.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Tegeh, I Made. 2008. Media Pembelajaran. Malang: Program
Pasca Sarjana UNM.
Arini, Ni Wayan,dkk. 2006. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia Berbasis Kompetensi.
Singaraja : Undiksha.
Anonim, (2006) Media
Radio. from http://yustina.blog.upi.edu/2009/10/26
optimalisasi-dan-penerapan-media-radio-dalam-pendidikan
Oemar Hamalik.Dr.” (2011).
media-pembelajaran-dalam-pendidikan-jarak-jauh. from http://aristorahadi.wordpress.com/2008